Minggu, 25 Mei 2014

Tutorial AutoCAD : Interface dan Penggunaan Tool | 

Untuk Pemula

Banyaknya permintaan mengenai ‘belajar AutoCAD’, membuat saya ingin juga mengulas seri tutorial untuk AutoCAD ini. Mulai hari ini, saya akan mengulas ‘teknik belajar AutoCAD sendiri’. Jangan berharap bahwa tutorial ini sama dengan buku-buku yang beredar dipasaran, 

karena saya akan membahasnya secara berbeda. 

Saya tidak akan membahas secara detail untuk setiap tool dan fitur, karena menurut saya itu hanya akan membuang-buang waktu. Ada ratusan tool, dan belum tentu semua akan anda pakai. Saya akan lebih membahas mengenai konsep cara penggunaan AutoCAD, sehingga anda dapat mencoba sendiri menggunakan tool-tool yang ada.
Untuk tutorial ini, saya menggunakan AutoCAD 2009. Karena menurut saya tidak efektif jika saya membuat tutorial untuk versi lama. Harapan saya, umur tutorial ini akan lebih panjang daripada jika saya menulis tutorial untuk AutoCAD 2004, misalnya.
Bukalah AutoCAD 2009 anda.

workspace.jpg

Di bagian kanan bawah. Klik tombol workspace (icon seperti gear) dan pilih 2D Drafting & Annotation. Pastikan anda memilih ini agar kita semua dapat melihat interface yang sama. Seharusnya sekarang anda melihat interface berikut (klik untuk melihat gambar besar):



Jika anda telah familiar dengan Windows dan Microsoft Office Vista, anda akan melihat look and feel yang sama.

acad logo.jpg

Klik logo AutoCAD di kiri atas. Di sanalah menu AutoCAD berada. Sekarang mestinya anda telah melihat menu-menu tersebut. Hal yang sama berlaku untuk Microsoft Office yang baru!
Ribbon Bar, merupakan akses utama untuk mengakses tool AutoCAD yang dapat anda gunakan. Perhatikan tab di atasnya. Ada home, block & references, annotate, dst. Masing-masing tab mengelompokkan toolbar yang sejenis. Home berisikan toolbar yang paling sering dipakai.
Pointer, merupakan tool untuk mendefenisikan titik input. Mari kita fokus dengan kedua tool ini dulu.

line.jpg

Pada panel draw, klik line. Line merupakan tool yang paling dasar. Kita akan mencoba dari yang paling mudah ini dulu.
Sesudah anda mengklik line, perhatikan bahwa pointer berubah bentuk. Mode ini menunjukkan AutoCAD meminta input titik dari anda. Dan disebelahnya terdapat tulisan ‘specify first point’ dan koordinat. Defenisikan titik pertama! Bentuk ini disebut dengan dynamic input. AutoCAD akan membimbing anda untuk menyelesaikan tugas anda. Jadi jika bingung saat menggunakan tools baru, ikuti keterangan yang muncul!
Klik di area kosong bidang gambar.

input mode.jpg

Apa yang terjadi kemudian? Sekarang ada garis dari titik yang anda klik, ke pointer anda. Arah dan panjang garis mengikuti pointer anda. Tulisan di sebelah pointer bertuliskan: specify next point or


next point.jpg


Kita fokus dulu dengan specify next point. Klik saja titik untuk mendefenisikan titik selanjutnya. Jangan pikirkan ukuran dan posisi dulu. Klik beberapa kali lagi. Kali ini perhatikan juga di area command line. Di sana ada tulisan yang persis sama dengan di sebelah pointer anda. Tekan [enter] untuk mengakhiri tool ini.

command line.jpg

Command line dulu adalah satu-satunya pilihan pengguna AutoCAD untuk melihat proses yang sedang berlangsung. Namun bagi anda yang menggunakan AutoCAD 2006 ke atas, punya pilihan lain.

AutoCAD Rules:

Untuk mengakhiri sesi ringkas hari ini, saya akan menetapkan satu aturan. Jangan lupakan kelak, saat anda meneruskan belajar sendiri.
Menggunakan tool AutoCAD: Klik pada toolbar, dan ikuti langkah selanjutnya pada dynamic input atau command line.
Challenge:
Sebelum meneruskan lagi untuk seri tutorial ini, dapatkah anda mencoba beberapa tool lain, terutama rectangle dan circle?

Ditulis oleh: Edwin Prakoso


Sketchup08 -Vray Material

Material Vray dalam tutorial kali ini sebenarnya penyederhanaan dari berbagai kemungkinan pembuatan material Vray untuk Sketchup. Saya membaginya dalam :


Material Vray Standard
yang sebetulnya otomatis terbentuk dari material standard sketchup 

Material dengan Bump
untuk material yang bertekstur 

Material Glossy
untuk lantai porselen, Marmer, Granit dan sejenisnya 

Material Metal
dalam contoh saya akan membuat material keemasan, tapi dengan warna yang diubah bisa menjadi besi, kuningan, tembaga dan lainnya 

Material Kaca
yang dalam pengembangannya bisa menjadi material plastik atau air 

Perlu diingat, bahwa saat membuat tekstur, pastikan dari awal tekstur apa yang akan dipilih. Juga atur dulu besarnya tekstur sebelum masuk kedalam Material Editor Vray. Karena terkadang setelah material di edit kedalam material Vray, terkadang susah diubah teksturnya, atau malah terkadang tidak mau. Akibatnya harus mulai dari awal lagi dengan membuat nama baru dan mengaplikasikannya kembali.

Dibawah, saya hanya akan memberikan material Api untuk bagian perapiannya, karena material lainnya sudah cukup umum dan mudah di dapat.



Selamat Mencoba!!

sumber: 
azri3d.blogspot.com

Jumat, 23 Mei 2014


Musashino Art University Library Tokyo - Jepang


Perpustakaan ini didukung oleh pencahayaan dan orientasi yang baik , rak buku dalam skala besar, dan tempat membaca yang nyaman. dalam jaman yang sudah serba internet, ini sangat mengusik pikiran kita akankah sebuah perpustakaan buku mampu beradaptasi? tapi inilah setidaknya dibuktikan dengan bangunan terbaru di tokyo oleh arsitektur jepang Sou Fujimoto.

Perpustakaan Universitas Seni Musashino adalah karya terbesar Fujimoto sejauh ini . Namun menjadikannya tenar ke seluruh dunia, ini cukup mengantarkannya menjadi salah satu penghargaan terbesar di dunia arsitektur dengan tawaran untuk merancang Serpentine Pavilion di London dan mendapat pujian dari para krikus salah satunya Edwin Heathcote dimusim panas ini dengan menyebutnya sebagai paviliun Serpentine terbaik sepanjang yang pernah ada.

Musashino Art datang dengan Ide yang sederhana dan konsisten : Semua dinding perpustakaan di dalam dan luar terdiri dari rak buku besar yang terbuat dari kayu ringan - pada fasad mereka terbungkus oleh lapisan kaca - seperti ditetapkan dalam aspic .
kaki-kaki dari dinding rak yang tinggi dan berlubang dengan bukaan yang menawarkan jalan pintas . Lubang ini memungkinkan pengunjung memandang ke dalam dari luar bangunan secara langsung. Setengah dari 200.000 judul ditempatkan di daerah akses terbuka. daerah ruang baca yang saling terhubung satu sama lain dengan jembatan kecil. Tangga lebar disana juga dapat digunakan sebagai auditorium. Cahaya alami secara merata disaring dari atas memasuki perpustakaan melalui panel polikarbonat, menciptakan area membaca yang nyaman .

Meskipun " gerakan antinomian dari perpindahan radial dan rotasi " 
( Fujimoto ) , organisasi perpustakaan jelas , namun lapisan spasial Perpustakaan Universitas Musashino Art terungkap hanya ketika melewatinya, ini menjadikannya seperti seperti kulit bawang, dengan demikian dapat mengungkapkan kebijaksanaan buku tua yang tertata baik di rak-rak 'en passant' . Perpustakaan selain harus menyimpan pengetahuan , dia juga harus dapat membantu untuk menghubungkan antar bagian jenis buku-buku.






Baros International Convention Center - Cimahi, Bandung


Gedung konvensi bertaraf internasional dengan kapasitas 4.000 pengunjung berada di kawasan yang dinamakan Gren Horison-Degreen Pasteur di Baros, Cimahi. 

Gedung Konvensi yang dinamakan Baros International Convention Center tersebut, akan dilengkapi dengan 395 kamar hotel bintang 5, apartemen, dan aneka permainan air.


Degreen Pasteur ini selain akan melengkapi kawasan Cyber yang sedang dikembangkan di daerah Baros, diharapkan juga akan menjadi salah satu magnet untuk mendorong perumbuhan ekonomi masyarakat daerah sana.


pembangunan gedung konvensi, apartemen, hotel, dan water park, akan dilakukan di area seluas 3,2 ha. Sehingga memungkinkan pihaknya membuat lingkungan hijau yang nyaman, indah, dengan berbagai fasilitas berstandar internasional. “Untuk pembangunan fisiknya kami dibantu PT Waskita Karya, sedangkan desain arsitekturnya dibuat oleh Ridwan Kamil. Investasi keselurahan Rp 350 milyar.

Ridwan Kamil mengatakan Degreen diharapkan bisa menjadi salah satu ikon internasional. Sekalipun pembangunannya sangat berorientasi pada konsep ramah lingkungan, tapi tetap dibuat semenarik mungkin. “Untuk mengurangi carbon footprint, bahan-bahan bangunan lokal yang berkualitas internasional, lebih kami utamakan dibanding impor. Selain disainnya salah satu keunikan Degreen adalah lampu-lampu yang menghiasi Baros International Convention Center, bisa dirubah-rubah sesuai tema. Ini akan menjadi hiasan kota yang menarik,”.



Menara Phinisi Universitas Negeri Makasar - Sulawesi Selatan


Gedung Pusat Pelayanan Akademik (GPPA) didesain sebagai ikon baru bagi UNM, kota Makassar dan sekaligus Sulawesi Selatan (Sulsel). Eksplorasi desain gedung ini mengutamakan padapendalaman kearifan lokal sebagai sumber inspirasi, yaitu makna Logo UNM, Rumah Tradisional Makassar, falsafah hidup masyarakat Sulawesi Selatan (Sulapa Eppa/empat persegi), dan maha karya perahu pinisi sebagai simbol kejayaan, kebanggaan, dan keagungan. Serangkaian eksekusi bentuk dan detail-detail solusi desain yang bersumber pada kearifan lokal, dipercaya mampu membentuk lingkungan kampus masa kini yang berkelas internasional.

GPPA UNM menjadi gedung tinggi pertama di Indonesia dengan sistem fasade Hiperbolic Paraboloid, yang merupakan ekspresi futuristik dari aplikasi kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bangunan ini sebagai perwujudan dari serangkaian makna, fungsi, dan aplikasi teknologi yang ditransformasikan ke dalam sosok arsitektur. Kekayaan makna tersebut akan meningkatkan nilai arsitektur GPPA UNM menjadi lebih dari sekedar sosok estetis, tetapi juga memiliki keagungan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Seperti pada rumah tradisional Makassar yang terdiri dari 3 bagian (kolong/awa bola, badan/lotang, dan kepala/rakkeang) dan dipengaruhi struktur kosmos (alam bawah, alam tengah, dan alam atas), GPPA UNM juga terdiri dari 3 bagian.

Pertama, bagian bawah berupa kolong/panggung. Bagian ini posisinya terletak sekitar 2 meter di atas jalan agar bangunan terlihat lebih megah dari lingkungan sekitar. Lantai kolong ini didesain menyatu dengan lansekap yang didesain miring sampai ke pedestrian keliling lahan.

Kedua, bagian badan berupa podium, terdiri dari 3 lantai, simbol dari 3 bagian badan pada Rumah Tradisional Makassar (bagian depan/lotang risaliweng, ruang tengah/Lotang ritenggah, dan ruang belakang/Lontang rilaleng). Bagian podium ini juga bermakna ganda sebagai simbol dari tanah dan air.

Ketiga, bagian kepala berupa menara, terdiri dari 12 lantai yang merupakan metafora dari layar perahu pinisi dan juga bermakna ganda sebagai simbol dari angin dan api.


Arsitek: Genesis
Principal Architect: Yu Sing
Tim desain: Benyamin Narkan, Eguh Murthi Pramono, Iwan Gunawan